Provinsi Sumatera
Utara memiliki luas 72.981,23 km2 dan terdiri dari 25 Kabupaten dan 8
Kota. Jumlah penduduknya adalah 13.937.797 jiwa merupakan peringkat ke empat
nasional setelah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pusat Pemerintahan di
Kota Medan.
Saat ini telah berkembang wacana pemekaran 4
provinsi yang akan dimekarkan dari Sumatera Utara, yaitu:
1. Provinsi Tapanuli, meliputi Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Samosir,
Humbang Hasundutan, Pakpak, Pakpak Bharat, Dairi dan Kota Sibolga. Tetapi pada
akhirnya ada ketidak setujuan dari Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah dengan
Provinsi Tapanuli, jika ibukotanya direncanakan berada di Siborong-borong.
Padahal Nama Tapanuli adalah berasal dari daerah Sibolga dan Tapanuli Tengah
yakni Tapian Nauli, maka tanpa Sibolga dan Tapanuli Tengah, nama Provinsi
Tapanuli tidak layak disandang bila tanpa kedua daerah tersebut.
2. Provinsi Sumatera Tenggara, meliputi eks Kabupaten Tapanuli Selatan, yaitu Tapsel, Padang
Sidempuan, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara. Nama Sumatera
Tenggara sebenarnya kurang layak untuk menamai calon provinsi ini karena
letaknya yang tidak persis di sebelah tenggara dari pulau Sumatera, berdasarkan
letaknya lebih tepatnya adalah Sumatera Barat Laut (SBL) atau Sumatera Barat Utara (SBU), karena letak diantara
Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
3. Provinsi Sumatera Timur, meliputi eks Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu dan Kota
Tanjung Balai.
4. Provinsi Kepulauan Nias, meliputi eks Kabupaten Kepuluan Nias yang sekarang sudah
dimekarkan menjadi 1 kota dan 4 kabupaten.
Dari wacana pemekaran provinsi tersebut, menurut
penulis Provinsi Tapanuli dan Sumatera Tenggara kurang layak disandang oleh
kedua calon daerah pemekaran berdasarkan beberapa aspek, kewilayahan dan
kesejarahan. Sedangkan Sumatera Timur dan Kepulauan Nias sudah layak untuk
dimekarkan.
Sehingga menurut kami, idealnya Provinsi
Sumatera Utara dapat dimekarkan menjadi 5 Provinsi sebagai berikut:
1. Provinsi Sumatera Utara, ibukota Medan, yang meliputi 6
Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebingtinggi, Kab.
Langkat, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Serdang Bedagai. Daerah ini
mayoritas dihuni oleh etnis melayu dan pada masa dahulu merupakan bagian dari Kesultanan
Deli dan Kerajaan Aru (Haru).
2. Provinsi Sumatera Timur, ibukota Tanjung Balai, yang meliputi 6 Kabupaten/Kota,
yaitu: Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten
Labuhan Batu Utara, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Daerah ini pada masa
Republik Indonesia Serikat (RIS) pernah berdiri sendiri sebagai Negara bagian
dari RIS.
3. Provinsi Toba Raya, ibukota Balige, yang meliputi 10
Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Pematang Siantar, Kab. Toba Samosir, Kab. Samosir,
Kab. Simalungun, Kab. Karo, Kab. Dairi, Kab. Pakpak, Kab. Pakpak Barat, Kab.
Humbang Hasundutan dan Kab. Tapanuli Utara. Daerah ini layak dimekarkan karena
kesamaan etnisnya, yakni etnis Batak yang kebanyakan beragama Kristen dan
Protestan. Untuk Kabupaten Tapanuli Utara bisa diganti menjadi Kabupaten Tarutung.
Selain itu daerah ini bisa dijadikan satu kesatuan dengan adanya Danau Toba
yang merupakan Danau terbesar di Indonesia, serta mempunyai potensi sebagai
daerah wisata unggulan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
4. Provinsi Tapanuli, ibukota Padang Sidempuan, yang meliputi 7
Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Sibolga, Kab. Tapanuli Tengah, Kota Padang
Sidempuan, Kab. Tapanuli Selatan, Kab. Mandailing Natal, Kab. Padang Lawas,
Kab. Padang Lawas Utara. Daerah ini bisa disatukan menjadi satu provinsi karena
kesamaan etnisnya, yakni etnis batak yang mayoritas beragama Islam, dengan sub
etnis Barus, Tapanuli, Sibolga, Angkola, Sipirok dan Mandailing. Daerah ini
mendapatkan pengaruh Islam dari Minangkabau, Sumatera Barat.
5. Provinsi Kepulauan Nias, ibukota Gunung Sitoli, yang meliputi 5
Kabupaten/Kota, yaitu: Kota Gunung Sitoli, Kab. Nias, Kab. Nias Selatan, Kab.
Nias Utara, Kab. Nias Barat.
Demikian semoga bermanfaat untuk para pihak yang berwenang dan menjadikan Indonesia lebih sejahtera. Jayalah Indonesiaku!!!
Setuju
BalasHapusTapanuli utara sangat layak jadi provinsi baru yang dianggap memenuhi syarat standart Nasional ", sehingga perlu dukungan serta kerjasama yang baik antar lembanga daerah Tapanuli utara sehingga bisa berjalan sesuai UDD 1945 yang di tetapkan sebagaimana diatur pasal yang berlaku bagi kepentingan bersama untuk memajukan daerah- daerah yang perlu pebangunan Pendidikan, Ekonomi infra struktur perwilayah maupun perlingkungan.
BalasHapusUdah cocok itu
BalasHapusSaya pikir kab.simalungun dan kota pematangsiantar tetap berada di Sumatera Utara atau gabung dengan sumatera timur, mengingat dulu kab.Simalungun dan Kota Pematang Siantar bagian dari Negara Sumatera Timur
BalasHapusAnda benar.yg pasti ketua dprd simslungun menyatakan.jika kabupaten simalungun hataran nntinya menjadi kabupaten,kami akan bergabung dan ajak kami berjuang bersama utk meloloskan propinsi sumatera pantai timur menjadi propinsi baru diindonesia.
HapusSatu²nya keresidenan yg belum jadi propinsi hanya keresidenan Tapanuli. Jadi Taput dan pemekarannya (Dairi, Pakpak Bharat,Toba, Samosir, Humbang), Tapteng, Tapsel dan pemekarannya ( Kota P.Sidimpuan, Madina, Palas dan Paluta). Dengan ibukota Sibolga. Karena Sibolga Ibukota keresidenan Tapanuli.
BalasHapusMasa Simalungun digabung Toba, Masuk sama Melayu dan Karo lah Simalungun, berdasarkan sejarah dan garis politik SIMALUNGUN KARO MELAYU itu Sumatera Timur kan
BalasHapusKabupaten pantai barat mandailing bagus dimasukkan kedalam provinsi TAPANULI SELATAN. sebaiknya provinsi sumatera tenggara ditukar menjadi provinsi TAPANULI SELATAN. Mengenang nama kabupaten lama yaitu kabupaten TAPANULI SELATAN. Dan kabupaten Tapanuli selatan yang sekarang sebaiknya ditukar menjadi kabupaten ANGKOLA.mengingat sub etnis terbanyak batak Angkola dan banyak juga nama kecamatan yang memakai Angkola seperti Angkola sangkunur, Angkola selatan, Angkola timur,Angkola barat, batang angkola dsb
BalasHapus