Menyongsong Ulang Tahun Emas Republik Indonesia
7 Kota Alternatif Calon
Ibukota Negara di Kalimantan
Rencana pemindahan Ibukota Negara di Pulau Kalimantan akan segera
direalisasikan, berikut ini beberapa wilayah yang mungkin bisa menjadi
pertimbangan pemerintah untuk menjadi lokasi ibukota baru dengan berbagai aspek
yang perlu diperhatikan:
- Merdeka Buana – Kalimantan Timur
- Kerta Bumi – Kalimantan Timur
- Mandala Pura – Kalimantan Selatan
- Takaras Jaya – Kalimantan Tengah
- Cempaka Mulia – Kalimantan Tengah
- Ponco Mulyo – Kalimantan Tengah
- Tanjung Pura Baru – Kalimantan Barat
Berikut ulasan mengenai daerah-daerah tersebut:
1. Merdeka BUANA
Lokasi Merdeka Buana adalah
sekitar Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, dengan pusatnya di Desa Sungai Merdeka
dan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kab. Kutai Kartanegara. Wilayah ini
berada di poros jalan raya Balikpapan – Samarinda.
Dari segi infrastruktur, wilayah ini sangat mendukung karena sudah ada
pelabuhan internasional dan bandara Internasional di Balikpapan, juga ada bandara
di Samarinda. Disamping itu juga sedang tahap penyelesaian pembangunan tol
Samarinda – Balikpapan yang ditargetkan selesai akhir tahun 2019.
Dari segi lahan, wilayah ini mempunyai lahan yang luas, tetapi lahan
tersebut berada dalam area hijau dan konservasi yaitu Taman Hutan Raya Bukit
Soeharto, maka jika ditetapkan sebagai calon ibukota, maka mau tidak mau akan
mengurangi lahan konservasi yang ada. Hal inilah yang amat disayangkan oleh
para pecinta lingkungan.
Dari segi konektivitas, wilayah ini cenderung ke timur pulau Kalimantan,
sehingga hanya wilayah bagian timur dan selatan Kalimantan yang akan terkatrol
jika ibukota Negara berada disini. Sedangkan wilayah tengah dan barat mungkin
akan terpinggirkan, karena aksesnya yang terlalu jauh dari ibukota.
Dari segi nama, Merdeka Buana bisa
dipakai sebagai nama ibukota, atau nama alternatif yang bisa digunakan adalah Kota Merdeka, Merdeka
Pura, atau Bumi Merdeka.
2. Kerta bumi
Lokasi Kertabumi adalah berada di sekitar Kecamatan Kuaro, Kabupaten
Paser, dengan pusatnya di Desa Kerta Bumi. Dari segi infrastruktur, sudah ada
pelabuhan dan bandara di Tanah Grogot, ibukota Kab. Paser, tapi masih perlu
dibangun dan dikembangkan lagi karena pelabuhan dan bandaranya masih kecil.
Dari segi lahan, wilayah ini juga mempunyai lahan yang luas dan cukup
untuk ibukota baru, tetapi harus menata kembali pemukiman dan memberdayakan warga
yang sudah ada, sehingga nantinya warga yang berada di wilayah tersebut juga
tidak merasa terpinggirkan.
Dari segi konektivitas, wilayah ini berada di pertigaan jalan raya yang
menjadi pertemuan poros Banjarmasin – Balikpapan dan Palangkaraya – Balikpapan.
Sehingga jika menjadi ibukota, maka konektivitas antara wilayah Timur, Selatan
dan Tengah Kalimantan akan bisa berkembang. Hanya wilayah Barat yang mungkin
akan merasa terpinggirkan.
Dari segi nama, Kerta Bumi bisa dipakai sebagai nama ibukota, yang bermakna “pusat
kota (pemerintahan) di bumi” atau nama alternatif yang bisa digunakan adalah Kertabuana.
3. Mandala Pura
Lokasi Mandala Pura berada di sekitar kecamatan Kelumpang Hilir,
Kabupaten Kotabaru dan Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu. Dengan
pusatnya di antara Desa Mandala (Kelumpang Hilir) dan Desa Manunggal (Karang
Bintang).
Dari segi infrastruktur, sudah ada bandara dan pelabuhan di Kotabaru
dan Barulicin, tapi masih skala kecil dan perlu dikembangkan dan dilengkapi
fasilitasnya. Juga sudah ada jalan raya nasional poros Banjarmasin - Batulicin -
Balikpapan.
Dari segi lahan, wilayah ini juga mempunyai lahan yang luas dan cukup
untuk ibukota baru, tetapi harus menata kembali pemukiman dan memberdayakan warga
yang sudah ada, sehingga nantinya warga yang berada di wilayah tersebut juga
tidak merasa terpinggirkan.
Dari segi konektivitas, wilayah ini berada di jalan nasional poros
Banjarmasin – Balikpapan - Samarinda. Juga ada akses jalan ke Kandangan –
Palangkaraya walaupun statusnya perlu ditingkatkan menjadi jalan nasional. Sehingga
jika menjadi ibukota, maka konektivitas antara wilayah Timur, Selatan dan
Tengah Kalimantan akan bisa berkembang. Hanya wilayah Barat yang mungkin akan
merasa terpinggirkan.
Dari segi nama, Mandala Pura bisa
dipakai sebagai nama ibukota, yang bermakna “kota kemenangan/perjuangan” atau nama
alternatif yang bisa digunakan adalah Manunggal Raya
(persatuan yang besar).
4. Takaras Jaya
Lokasi Takaras Jaya adalah di wilayah “segitiga emas” yaitu antara Kec.
Manuhing (Gunung Mas), Kec. Rakumpit (Palangkaraya) dan Kec. Pulau Malan (Katingan).
Dengan pusatnya di Desa Takaras, Kec. Manuhing (Gunung Mas).
Dari segi infrastruktur, wilayah ini dekat dengan kota Palangkaraya
yang menjadi ibukota Kalimantan Tengah, dan ada bandara Tjilik Riwut (Palangkaraya).
Tapi karena berada di pedalaman Kalimantan, wilayah ini sangat jauh dari
pelabuhan. Pelabuhan terdekat ada di Pulang Pisau dan Sampit yang jaraknya
kurang lebih 150 km. Sehingga aktivitas kemaritiman mungkin perlu dibangun
jalan tol untuk kelancaran akses ke pelabuhan. Karena sebagai negara maritime,
maka ibukota negara seharusnya tidak jauh dari laut atau pelabuhan.
Dari segi lahan, wilayah ini juga mempunyai lahan yang luas dan cukup
untuk ibukota baru, bahkan mempunyai lahan yang paling luas dibandingkan calon
ibukota yang lain, dan tidak berada di wilayah konservasi.
Dari segi konektivitas, wilayah ini berada di titik tengah pulau
Kalimantan. Berada di utara jalan nasional poros Pangkalan Bun - Sampit -
Palangka Raya - Banjarmasin (Kalsel). Ada akses ke Kalimantan Timur melalui
Palangka Raya – Tanjung (Tabalong) – Balikpapan maupun melalui Palangka Raya –
Kuala Kurun (Gunung Mas) – Purukcahu (Murung Raya) – Sendawar (Kutai Barat) –
Tenggarong – Samarinda (Kaltim). Juga ada akses ke Kalimantan Barat melalui
Sampit – Melawi – Sintang – Sanggau – Pontianak (Kalbar). Sehingga jika menjadi
ibukota, maka konektivitas antara wilayah Timur, Selatan, Tengah dan Barat akan
bisa berkembang semua.
Dari segi nama, Takaras Jaya bisa
dipakai sebagai nama ibukota, tapi mungkin nama tersebut adalah bahasa dayak
dan kurang menusantara, maka bisa dicari alternatif nama lain yang lebih
menusantara. atau nama alternatif yang bisa digunakan adalah Fajar Harapan (nama salah satu desa di Kecamatan
Manuhing), atau nama baru yang lain.
5. Cempaka Mulia
Lokasi Cempaka Mulia adalah sekitar Kecamatan Cempaga, Kab.
Kotawaringin Timur, dengan pusatnya di Desa Cempaka Mulia Barat dan Timur. Berada
di lintasan jalan nasional poros Sampit - Palangka Raya. Dari segi
infrastruktur, dekat dengan kota Sampit (ibukota Kotawaringin Timur), sudah ada
bandara dan pelabuhan yang sedang tapi masih perlu dikembangkan lagi fasilitas
dan kapasitasnya. Pelabuhan Sampit sendiri sudah melayani rute pelayaran rutin ke
Semarang dan Surabaya di Pulau Jawa.
Dari segi lahan, wilayah ini juga mempunyai lahan yang luas dan cukup
untuk ibukota baru, tetapi harus menata kembali pemukiman dan memberdayakan warga
yang sudah ada, sehingga nantinya warga yang berada di wilayah tersebut juga
tidak merasa terpinggirkan.
Dari segi konektivitas, wilayah ini berada di tengah pulau Kalimantan. Berada
di utara jalan nasional poros Pangkalan Bun - Sampit - Palangka Raya -
Banjarmasin (Kalsel). Ada akses ke Kalimantan Timur melalui Palangka Raya –
Tanjung (Tabalong) – Balikpapan maupun melalui Palangka Raya – Kuala Kurun
(Gunung Mas) – Purukcahu (Murung Raya) – Sendawar (Kutai Barat) – Tenggarong –
Samarinda (Kaltim). Juga ada akses ke Kalimantan Barat melalui Sampit – Melawi –
Sintang – Sanggau – Pontianak (Kalbar). Sehingga jika menjadi ibukota, maka
konektivitas antara wilayah Timur, Selatan, Tengah dan Barat akan bisa
berkembang semua.
Dari segi nama, Cempaka Mulia
bisa dipakai sebagai nama ibukota, yang bermana “bunga cempaka yang mulia dan
harum”, atau mencari alternatif nama baru yang lain.
6. Ponco mulyo
Lokasi Poncomulyo adalah sekitar Kecamatan Pangkalan Banteng, Kab.
Kotawaringin Barat, dengan pusatnya di desa Sidomulyo atau Poncomulyo. Berada
di lintasan jalan nasional poros Pangkalan Bun - Sampit. Dari segi
infrastruktur, dekat dengan kota Pangkalan Bun (ibukota Kotawaringin Barat),
sudah ada bandara dan pelabuhan yang sedang tapi masih perlu dikembangkan lagi
fasilitas dan kapasitasnya. Pelabuhan Kumai, Pangkalan Bun sendiri sudah
melayani rute pelayaran rutin ke Jakarta dan Semarang di Pulau Jawa.
Dari segi lahan, wilayah ini juga mempunyai lahan yang luas dan cukup
untuk ibukota baru, tetapi harus menata kembali pemukiman dan memberdayakan warga
yang sudah ada, sehingga nantinya warga yang berada di wilayah tersebut juga
tidak merasa terpinggirkan.
Dari segi konektivitas, wilayah ini berada di tengah pulau Kalimantan. Berada
di lintasan jalan nasional poros Pangkalan Bun - Sampit - Palangka Raya -
Banjarmasin (Kalsel). Ada akses ke Kalimantan Timur melalui Palangka Raya –
Tanjung (Tabalong) – Balikpapan maupun melalui Palangka Raya – Kuala Kurun
(Gunung Mas) – Purukcahu (Murung Raya) – Sendawar (Kutai Barat) – Tenggarong –
Samarinda (Kaltim). Juga ada akses ke Kalimantan Barat melalui Sampit – Melawi –
Sintang – Sanggau – Pontianak (Kalbar). Sehingga jika menjadi ibukota, maka
konektivitas antara wilayah Timur, Selatan, Tengah dan Barat akan bisa
berkembang semua.
Dari segi nama, Ponco Mulyo bisa dipakai sebagai nama ibukota, yang bermana “lima
kemuliaan”, nama ini bisa disinergikan dengan falsafah negara yaitu Pancasila, atau
alternatif nama lain Jayamulya (nama desa atau wilayah terdekat), atau Kotawaringin Baru (mengambil nama besar kerajaan)
atau mencari alternatif nama yang lain. Selain itu, dengan menjadikan Poncomulyo sebagai
ibukota, maka bisa mengembangkan lokasi dan peninggalan Kerajaan Kotawaringin
sebagai destinasi yang bisa menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri.
7. Tanjung Pura
Baru
Lokasi Tanjung Pura Baru atau “New Tanjung Pura (NTP)” adalah sekitar Kecamatan Nangatayap,
Kab. Ketapang, dengan pusatnya di desa Lembah Hijau 1-2, Sepakat Jaya,
Tangatayap. Berada di lintasan jalan nasional poros Pontianak – Pangkalan Bun.
Dari segi infrastruktur, dekat dengan kota Ketapang, sudah ada bandara dan
pelabuhan yang sedang tapi masih perlu dikembangkan lagi fasilitas dan
kapasitasnya. Pelabuhan Ketapang sendiri sudah melayani rute pelayaran rutin ke
Jakarta di Pulau Jawa.
Dari segi lahan, wilayah ini juga mempunyai lahan yang luas dan cukup
untuk ibukota baru, tetapi harus menata kembali pemukiman dan memberdayakan warga
yang sudah ada, sehingga nantinya warga yang berada di wilayah tersebut juga
tidak merasa terpinggirkan.
Dari segi konektivitas, wilayah ini berada di barat pulau Kalimantan. Berada
di lintasan jalan nasional poros Pontianak (Kalbar) - Pangkalan Bun - Sampit -
Palangka Raya - Banjarmasin (Kalsel). Akses ke Kalimantan Timur melalui
Palangka Raya – Tanjung (Tabalong) – Balikpapan maupun melalui Palangka Raya –
Kuala Kurun (Gunung Mas) – Purukcahu (Murung Raya) – Sendawar (Kutai Barat) –
Tenggarong – Samarinda (Kaltim). Sehingga jika menjadi ibukota, maka
konektivitas antara wilayah Barat dan Tengah yang akan berkembang, sedangkan
wilayah Selatan dan Timur akan merasa terpinggirkan.
Dari segi nama, Tanjung Pura Baru (New
Tanjung Pura) bisa dipakai sebagai nama ibukota, mengambil nama
besar Kerajaan Tanjung Pura yang pernah berjaya di Kalimantan dan wilayahnya
hampir meliputi sebagian besar Kalimantan. Selain itu, dengan menjadikan
Tanjung Pura Baru sebagai ibukota, maka bisa mengembangkan lokasi dan peninggalan
Kerajaan Tanjung Pura sebagai destinasi yang bisa menarik wisatawan dari dalam dan
luar negeri.
Dari 7 alternatif calon ibukota negara kesatuan Republik Indonesia
tersebut, mungkin bisa menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk memilih
lokasi yang tepat untuk Ibukota Negara. Yang perlu diperhatikan, bahwa ibukota
negara harus dipersiapkan dengan sempurna agar bisa berhasil sebagaimana
pemindahan ibukota negara-negara lain yang telah sukses, diantaranya:
- Amerika Serikat, dari New York ke Washington DC
- Australia, dari Sidney pindah ke Canberra
- Brasil, dari Rio de Janeiro ke Brasilia City
- Pakistan, dari Karachi ke Pakistan
Mari sebagai warga negara Indonesia yang baik, berikan tanggapan
terbaik anda dan bersama kita dukung impian pemerintah untuk menjadikan
Indonesia yang Maju, Adil dan Makmur.
Selamat Hari Ulang Tahun (HUT) ke 74 negaraku.
Jayalah Indonesiaku !!!!!
Kertabumi.... Sepertinya lebih pas jadi ibukota karena letaknya dipertigaan (pertemuan) jalur antara 3 ibukota provinsi, yaitu Samarinda (Kalimantan Timur) disebelah utara, Banjarmasin (Kalimantan Selatan) disebelah selatan, dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah) disebelah barat.
BalasHapusSelain itu, letaknya dekat Selat Makassar (ALKI II) dan posisinya tidak terlalu ke Utara, sehingga akses keep laut Jawa juga tidak terlalu jauh. Letaknya juga tidak terlalu jauh dari Kota Balikpapan.
Karena letaknya di Kalimantan Timur dan berbatasan dengan Kalimantan Selatan dan Tengah, maka akan ada pemerataan pembangunan di jalur antara tiga ibukota provinsi tersebut.
Selamat....akhirnya MERDEKA BUANA jadi lokasi ibukota pemerintahan NKRI yang baru. Letaknya di Kecamatan Sepaku (Kab. Penajam Paser Utara) dan Kecamatan Samboja (Kab. Kutai Kartanegara). Klo untuk nama MERDEKA BUANA sudah oke deh. Usulan saya nantinya daerah ini menjadi Daerah Khusus Pusat Pemerintahan (DKPP) Merdeka Buana yang meliputi Kota Administratif Merdeka Buana (Sepaku & Samboja) ditambah Kota Balikpapan & Kabupaten Penajam. Sementara Jakarta tetap menjadi DKI dengan kepanjangan baru "Daerah Khusus Internasional" sebagai pusat bisnis dan perdagangan internasional. Semoga kelak "Merdeka Buana" menjadi seperti "Washington DC"nya Indonesia. Jayalah Indonesiaku.
BalasHapus